Titik Termagis Candi Boyolangu

Candi gayatri/ Candi Boyolangu terletak di Boyolangu, Tulungagung, Jawa timur. Candi tersebut di bangun pada tahun (1312-1337) tepat ditahun yang sama ketika kekaisaran Mali di Afrika mencapai puncak kejayaan yang dipimpim Mansa Musa l, raja terkaya sepanjang sejarah dunia. Dulunya candi ini sebagai tempat penyimpanan abu jenazah gayatri dan juga sebagai tempat pemujaan oleh agama Buddha

Titik termagis candi ini terletak di puncak candi, yang terdapat arca yang cukup besar nyaris setinggi badan manusia. Arca tersebut dikelilingi 11 umpak, logisnya jika ada umpak sebanyak itu menandakan bahwa dulunya di atas itu ada bangunan organik megah di atasnya. Dengan itu menandakan Candi Boyolangu tidak beda jauh utuhnya dengan candi - candi lainnya yang memiliki bangunan megah di atasnya.


Arcanya Candi Boyolangu jelas adalah Prajnaparamitha-Devi alias bunda (agung para Buddha) sebagai pusatnya. Arca ini, yang sering difamiliarkan oleh warga sebagai Ken Dedesgara-gara arca prajnaparamitha-devi dari Singosari yang diidentikkan dengan Ken Dedes. Tapi arca seperti ini aslinya bukan Ken Dedes ya!! .


Dalam ajaran Buddha Mahayana, terdapat 6 paramitha, atau 6 jalan menuju kesempurnaan. Salah satunya adalah prajna, atau kebijaksanaan. Arca prajnaparamitha-devi adalah wujud dari kebijaksanaan sempurna, yang melampaui segalanya. Bagi para pengikut jalan Tantra, arca ini adalah alat visualisasi menuju kondisi sunya, atau hampa. 


Arca prajnaparamitha-devi ini dibuat dengan cukup detail serta indah, prajnaparamitha-devi ini duduk di atas padmasana ganda, dengan detail demikian, diantaranya dengan pilinan rambut, urat batang teratai, dan motif kawung pada busananya, yang masih bisa dinikmati keindahannya meskipun kondisi fisik arca tersebut tidak sepenuhnya sempurna


 Meski kedua tangannya buntung, ia bermudra dharmacakra (memutar roda Dharma) dan dikenal dalam teks Sādhanamālā sebagai Kanakaprajñāpāramitā, salah satu dari tiga Prajnaparamitha utama. Dibuat dengan proporsi khas era Singhasari, arca ini memiliki atribut kedewataan yang tidak semegah arca serupa dari Singosari atau Muaro Jambi.


berdasarkan Sādhanamālā, yakni teks-teks praktik tantra dari abad (5 - 11), Prajnaparamitha-devi dengan mudra seperti ini disebut Kanakaprajñāpāramitā. Warnanya emas dan merupakan 1 dari 3 Prajnaparamitha utama. Jika diperhatikan proporsi tubuhnya seimbang dan natural, khas arca zaman Singhasari.


Pada masa Singhasari-Majapahit abad (13-15) arca Prajnaparamitha - Devi meruyak bak jamur di musim hujan. Pemujaan terhadap Prajnaparamitha-Devi berkembang pesat, dan Candi Boyolangu diduga menjadi satu-satunya candi yang menjadikannya sebagai pusat pemujaan utama. Sayangnya, kondisi fisik candi telah dirusak, dan beberapa pihak mengaitkannya dengan peristiwa (65-66)




By: Keysha Marva/22

 Jumat, 24, Januari, 2025







 

Komentar

Postingan Populer