Gayatri sang pematah kutukan dan misteri candi Boyolangu
Gayatri sang pematah kutukan
Di jantung Jawa Timur, di tengah reruntuhan Candi Boyolangu yang megah namun setengah hancur, tersembunyi sebuah kisah tentang kekuasaan, siasat, dan upaya abadi untuk mematahkan kutukan. Kisah ini membawa kita kembali ke masa kejayaan Majapahit, ketika seorang wanita bernama Gayatri Rajapatni, dengan kecerdikannya yang luar biasa, merajut takdir kerajaan dan menantang kekuatan gaib yang telah lama menghantui tanah Jawa.
Legenda menyebutkan bahwa di masa lalu, Mpu Bharaddah, atas perintah Maharaja Airlangga, membelah Jawa menjadi dua kerajaan, Janggala dan Panjalu, dengan sebuah kutukan yang disegel dalam aliran air dari kendinya. Kutukan itu konon merenggut nyawa raja-raja yang berani menyatukan kembali kedua wilayah tersebut.
Namun, di abad ke-13, muncul harapan baru dari Majapahit. Gayatri Rajapatni, seorang putri dari dinasti Singhasari dan istri pendiri Majapahit, Dyah Wijaya, adalah sosok di balik layar yang mengarahkan politik kerajaan. Gayatri meyakini bahwa kutukan Mpu Bharaddah hanya akan menyerang raja-raja bermahkota yang berusaha menyatukan kembali Janggala dan Panjalu.
Maka, Gayatri merancang sebuah rencana cerdik. Ia memahkotai putrinya, Tribhuwana Tunggadewi, sebagai ratu, dan menunjuk Gajah Mada, seorang panglima perang yang setia, sebagai eksekutor penyatuan nusantara. Namun, sesungguhnya, Gayatri-lah otak di balik semua itu. Ia menjadi chakrawartin tanpa mahkota, penguasa tanpa tahta, yang memayungi jagat dengan kebijaksanaannya.
Ketika Gayatri meninggal pada tahun 1350 M, rakyat Majapahit percaya bahwa ia telah berhasil mematahkan kutukan Mpu Bharaddah. Untuk mengabadikan jasanya, ia dicandikan di Kamal Pandak, tepat di tugu batas gaib yang dulunya dibuat oleh Mpu Bharaddah. Candi itu dinamai Prajnaparamithapuri, istana Prajnaparamitha, dan dipercayakan kepada Mpu Jnyanawidi, yang konon adalah jelmaan dari Mpu Bharaddah sendiri.
Misteri Candi Boyolangu
Namun, kisah Gayatri tidak berakhir di sana. Di Candi Boyolangu, yang diyakini masyarakat sebagai candi Gayatri, sebuah arca Prajnaparamitha berdiri tegak di puncaknya. Masyarakat setempat percaya bahwa roh Gayatri masih bersemayam di sana, menjaga dan melindungi tanah Jawa dari kekuatan gaib yang jahat.
Meskipun kebenaran tentang Candi Boyolangu sebagai candi Gayatri masih menjadi misteri, kisah ini mengingatkan kita akan sosok sesepuh Majapahit yang visioner, yang mengabdikan dirinya untuk kesejahteraan rakyatnya. Gayatri Rajapatni adalah simbol dari kekuatan wanita, kecerdikan, dan keberanian untuk menantang takdir, menjadikannya salah satu tokoh paling dihormati dalam sejarah Majapahit.
Kisah Gayatri Rajapatni dan Candi Boyolangu adalah sebuah pengingat bahwa di balik reruntuhan sejarah, tersembunyi kisah-kisah inspiratif tentang tokoh-tokoh yang telah membentuk peradaban kita. Kisah ini juga mengajak kita untuk menghargai warisan budaya kita, dan untuk belajar dari kebijaksanaan para leluhur kita.
Komentar
Posting Komentar