Titik Termagis Candi Boyolangu

 Di puncak Candi Boyolangu terdapat sebuah arca yang cukup besar, nyaris setinggi badan manusia. Arca ini menimbulkan perdebatan yang cukup pelik. Ia dikelilingi oleh 11 umpak dan ditudungi bangunan kayu buatan warga. Jumlah umpak yang banyak tersebut mengindikasikan bahwa dahulu di atasnya terdapat bangunan organik yang megah. Candi Boyolangu sendiri memiliki bentuk yang berbeda dari candi-candi lain seperti Candi Kidal, Candi Jago, atau Candi Jabung.


Arca di Candi Boyolangu memiliki kemiripan dengan Prajnaparamitha-Devi, bunda agung para Buddha. Masyarakat lebih familiar dengan patung Ken Dedes karena Prajnaparamitha-Devi dari Singosari sering dikaitkan dengan Ken Dedes. Dalam ajaran Buddha Mahayana, terdapat enam paramitha atau enam jalan menuju kesempurnaan, salah satunya adalah Prajna atau kebijaksanaan. Arca Prajnaparamitha-Devi merupakan wujud dari kebijaksanaan sempurna, yang dalam ajaran Tantra melampaui segalanya. Arca ini berfungsi sebagai alat visualisasi menuju kondisi sunya atau kehampaan.


Arca Prajnaparamitha-Devi di Candi Boyolangu digarap dengan cukup detail dan indah. Meskipun atribut kedewataannya tidak sebesar Prajnaparamitha-Devi dari Singosari dan Candi Gumpung di Muaro Jambi, arca ini tetap menunjukkan ciri khas seni arca pada zaman Singhasari. Kedua tangannya memang buntung, tetapi jelas terlihat bahwa ia bermudra dharmacakra, atau memutar roda dharma. Berdasarkan Sadhanamala, yaitu kumpulan teks praktik Tantra dari abad ke-5 hingga ke-11, Prajnaparamitha-Devi dengan mudra seperti ini disebut Kanakaprajnaparamita, yang digambarkan berwarna emas dan merupakan salah satu dari tiga Prajnaparamitha utama.


Proporsi tubuh arca ini seimbang dan natural, mencerminkan gaya arca zaman Singhasari. Pada periode Singhasari-Majapahit (abad ke-13 hingga ke-15), arca Prajnaparamitha-Devi banyak ditemukan, seperti jamur yang tumbuh di musim hujan. Namun, Candi Boyolangu kemungkinan menjadi satu-satunya candi yang menjadikan Prajnaparamitha-Devi sebagai objek pemujaan utamanya.


Utjok Muddorifah Rahmatul Ulum(37)

Komentar

Postingan Populer